Listrik Indonesia | Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Haendra Subekti memastikan Kalimantan Barat menjadi salah satu lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia. Hal tersebut ia ungkapkan di Kantor Bapeten pada beberapa waktu yang lalu, dikutip Senin (15/12/2025).
Proyek ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2032 sebagai bagian dari pengembangan energi nuklir nasional.
“Target PLTN pertama beroperasi di tahun 2032,” kata Haendra.
Menurut Haendra, pemerintah telah menunjuk dua anak usaha PT PLN (Persero) sebagai pelaksana proyek PLTN. PLN Indonesia Power akan menggarap pembangunan PLTN di Kalimantan, sementara PLN Nusantara Power bertanggung jawab atas proyek di Bangka.
“Ada dua anak usaha PLN yang mendapatkan tugas Nusantara Power dapat bagian bangka dan Indonesia Power Kalimantan,” ujarnya.
Saat ini, pemerintah tengah mempercepat penyusunan regulasi pendukung berupa Peraturan Presiden (Perpres) tentang Badan Pelaksana Pembangunan dan Pengoperasian PLTN atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO). Regulasi tersebut dinilai menjadi kunci tahapan awal proyek.
Haendra menjelaskan, setelah Perpres NEPIO ditandatangani Presiden, proses penetapan tapak akan segera dilakukan.
“Rentang waktu, setelah Perpres ini ditandatangani Presiden, maka enam bulan kemudian, tapak itu sudah harus ditetapkan, termasuk izin tapaknya. Setahun setalah tapak itu harus sudah masuk tahap izin konstruksi harus sudah terbit,” katanya.

