Pemerintah Gagal Capai Target Bagikan 500 Ribu Unit Rice Cooker Gratis

Listrik Indonesia | Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu mengungkapkan bahwa program pembagian alat masak berbasis listrik (AML) gratis dihentikan setelah pembagian mencapai 342 ribu unit dari target 500 ribu unit untuk tahun ini. Hal tersebut ia ungkapkan, Rabu (21/02/2024) 

Menurut Hutajulu, anggaran yang tidak terpakai akan dikembalikan ke negara. Ia juga menyatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan program ini pada tahun-tahun berikutnya akan ditentukan nanti.

"Kan 500 ribu, (yang) sudah tersalurkan 342 ribu, sisanya (anggaran tidak terpakai) dikembalikan ke negara uangnya. Nanti kita lihat apakah tahun ini mau dilanjutkan atau tidak," katanya.

Program tersebut diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga. Rumah tangga pelanggan PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam yang memiliki golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah dengan daya 450 VA, 900 VA, atau 1.300 VA berhak menerima rice cooker gratis.

Kriteria lainnya termasuk domisili di daerah yang memiliki pasokan listrik selama 24 jam per hari dan validasi oleh kepala desa/lurah setempat atau pejabat yang setingkat.

"Untuk penyiapan data calon penerima AML, PT PLN (Persero) dan PT PLN Batam menyampaikan data calon penerima AML yang memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a kepada Menteri melalui Direktur Jenderal paling lambat tanggal 31 Oktober untuk pelaksanaan Penyediaan AML tahun berikutnya," bunyi Pasal 4 beleid tersebut.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan target penyelesaian distribusi 500.000 unit Alat Memasak Listrik (AML), rice cooker, pada bulan Januari 2024. Hal tersebut ia ungkapkan di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (08/12/2023). 

Sebelumnya, Kementerian ESDM telah mengupayakan pengiriman 500.000 unit rice cooker secara gratis pada tahun 2023. Namun, beberapa kendala administratif menyebabkan target tersebut tidak dapat tercapai pada waktu yang diinginkan. 

“Sehingga targetnya 500.000 unit paling lambat sudah selesai didistribusikan Januari tahun depan,” ungkapnya.