Listrik Indonesia | ThorCon Power Indonesia tengah menorehkan sejarah baru sebagai pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia. Didirikan pada 2015 dengan membuka Kantor Perwakilan di Indonesia, perusahaan ini, di bawah kepemimpinan Bob S. Effendi sebagai Direktur Operasi, memiliki komitmen kuat untuk menghadirkan energi nuklir bersih meskipun banyak tantangan yang menghadang.
Sejak awal, ThorCon konsisten berupaya menyebarluaskan ide tentang PLTN di Indonesia melalui berbagai media, seperti surat resmi, diskusi langsung dengan pemerintah, hingga platform digital seperti YouTube. Bob dan timnya tidak henti-hentinya berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait, memastikan gagasan mereka mendapatkan perhatian yang layak.
Visi besar ThorCon adalah membangun Thorium Molten Salt Reactor (TMSR) berkapasitas 500 MW, yang dikenal dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT). Proyek ini bukan hanya ambisius, tetapi juga unik karena seluruh pembiayaannya berasal dari investasi swasta, tanpa melibatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Meski jalan menuju PLTN di Indonesia masih panjang, ThorCon menunjukkan tekad yang kuat untuk merealisasikan proyek ini.
ThorCon juga menjadi satu-satunya perusahaan yang siap membangun PLTN di Indonesia, dengan proposal setebal 1.000 halaman yang telah dikaji selama tiga tahun bersama berbagai pihak dan diakui oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Bob S. Effendi menekankan bahwa keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada investasi, harga listrik yang kompetitif, serta persyaratan dan strategi yang tepat.
Atas kiprahnya yang luar biasa, Bob S. Effendi baru-baru ini menerima Tanda Kehormatan Listrik Indonesia. Penghargaan ini diserahkan oleh Dr. Satya Widya Yudha sebagai bentuk apresiasi atas inisiatif ThorCon dalam membawa energi nuklir ke Indonesia. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa ThorCon tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak nyata menuju terwujudnya PLTN pertama di negeri ini.
GoogleNews
.jpg)
