Listrik Indonesia | Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di berbagai wilayah. Hingga Desember 2024, total potensi EBT di Tanah Air mencapai 3.687 GW, namun baru sekitar 14.688 MW yang telah dimanfaatkan dalam sektor ketenagalistrikan. Data ini menunjukkan bahwa masih terdapat ruang yang sangat besar untuk pengembangan energi bersih di Indonesia.
Potensi energi terbarukan di Indonesia tersebar di beberapa pulau besar, dengan Sumatera menjadi wilayah dengan potensi terbesar. Berikut adalah rinciannya:
- Sumatera: 1.240,64 GW
- Jawa: 696,58 GW
- Kalimantan: 517,53 GW
- Maluku dan Papua: 518,46 GW
- Sulawesi: 257,36 GW
- Bali dan Nusa Tenggara: 457,17 GW
Dari data tersebut, Sumatera menjadi wilayah dengan potensi energi terbarukan terbesar, mencapai lebih dari 1.240 GW, disusul oleh Jawa dengan 696,58 GW.
Potensi EBT Berdasarkan Sumber Energi
Selain dibedakan berdasarkan wilayah, potensi EBT juga diklasifikasikan berdasarkan sumber energi. Berikut adalah potensi EBT berdasarkan jenis sumber energinya:
- Surya: 3.294 GW (kapasitas terpasang: 916 MW)
- Angin: 155 GW (kapasitas terpasang: 152 MW)
- Air: 95 GW (kapasitas terpasang: 7.056 MW)
- Laut: 63 GW (kapasitas terpasang: 0 MW)
- Bioenergi: 57 GW (kapasitas terpasang: 3.661 MW)
- Panas Bumi: 24 GW (kapasitas terpasang: 2.653 MW)
- Gasifikasi Batubara: 250 GW
Energi surya memiliki potensi terbesar mencapai 3.294 GW, namun hingga kini pemanfaatannya baru mencapai 916 MW. Sementara itu, potensi energi angin mencapai 155 GW, tetapi kapasitas terpasangnya masih rendah, hanya 152 MW.
Energi dari air memiliki potensi 95 GW, dengan kapasitas terpasang yang cukup besar dibanding sumber lain, yaitu 7.056 MW. Namun, energi laut dengan potensi 63 GW masih belum dimanfaatkan sama sekali. Di sisi lain, panas bumi dan bioenergi juga memiliki potensi yang cukup besar dengan kapasitas terpasang masing-masing 2.653 MW dan 3.661 MW.
Tantangan dan Peluang Pengembangan EBT
Meskipun memiliki potensi besar, pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia masih tergolong rendah. Beberapa tantangan utama dalam pengembangannya meliputi infrastruktur, investasi, regulasi, serta kesiapan teknologi. Namun, peluang untuk meningkatkan pemanfaatan EBT sangat besar, terutama dengan semakin kuatnya komitmen pemerintah dalam transisi energi serta dukungan kebijakan yang terus berkembang.
Dengan pemanfaatan EBT yang lebih optimal, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil serta mencapai target net zero emission di masa depan. Potensi besar ini membuka peluang investasi dan inovasi untuk mendukung keberlanjutan sektor energi nasional.
GoogleNews
