Listrik Indonesia | PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) terus memperkuat pengembangan biomassa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sebagai bagian dari strategi transisi energi bersih. Inisiatif ini mendukung program cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala, dengan memanfaatkan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Sejak tahun 2023, kerja sama antara PLN EPI dan IPB telah berhasil mengelola 106 hektare lahan di tiga kecamatan, yaitu Kawunganten, Jeruklegi, dan Kesugihan. Di lahan tersebut ditanam sekitar 216.000 pohon energi, terutama jenis Kaliandra dan Gamal, yang kini sebagian telah memasuki masa panen dan siap diolah menjadi bahan baku biomassa.
“Kami menerapkan pendekatan agroforestri dalam mendukung transisi energi. Tanaman energi ini tidak hanya menjadi pengganti batu bara, tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Ir. Andi Sukendro, M.Si., dosen Silvikultur IPB.
Saat ini, PLTU Adipala telah mulai menggunakan campuran biomassa sebesar 3-5% untuk mengurangi konsumsi batu bara. Meski sebagian bahan baku masih berasal dari limbah kayu industri, PLN EPI mendorong masyarakat untuk turut menanam tanaman energi demi memastikan pasokan biomassa tetap berkelanjutan.
“Pasokan dari limbah industri belum tentu stabil, sehingga kami mendorong masyarakat untuk menanam sendiri tanaman energi agar suplai lebih terjaga,” jelas Khalda Az Zahra, Officer Pengembangan Bisnis Biomassa PLN EPI.
Program ini tidak hanya fokus pada aspek lingkungan, tetapi juga membawa dampak ekonomi bagi warga setempat. Sistem tumpang sari memungkinkan petani untuk menanam tanaman pangan bersamaan dengan tanaman energi. Daun dari pohon Gamal dan Kaliandra juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Setiap panen, tanaman energi mampu menghasilkan biomassa antara 6 hingga 10 kilogram, yang kemudian dikumpulkan oleh BUMDes sebagai pendapatan tambahan bagi petani.
Fasilitas produksi biomassa yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) turut membuka lapangan kerja bagi warga.
Contohnya, BUMDes Semar Keleng di Desa Keleng, Kecamatan Kesugihan, mengoperasikan fasilitas produksi kayu kepingan berkapasitas 4 ton per hari dan mempekerjakan 20 tenaga kerja lokal.
Ke depan, PLN EPI dan IPB menargetkan perluasan lahan tanaman energi hingga 90 hektare tambahan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi biomassa.
