Listrik Indonesia | Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau melemah pada awal sesi perdagangan Selasa, 10 Juni 2025. Pada pukul 10.21 WIB, harga saham ANTM turun sebesar 3,19 persen ke level Rp3.230 per saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 166,93 juta saham.
Saham perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pertambangan ini dibuka pada harga Rp3.340, sama dengan harga penutupan sebelumnya. Namun sepanjang sesi pagi, saham sempat menyentuh titik tertinggi di Rp3.420 dan terendah di Rp3.230.
Penurunan harga saham ANTM terjadi di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap aktivitas pertambangan di Pulau GAG, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil langkah untuk menghentikan sementara operasional PT GAG Nikel, anak usaha Antam, yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Untuk mencegah informasi yang simpang siur, kami melalui Direktorat Jenderal Minerba telah memutuskan untuk menghentikan sementara operasi PT GAG sampai proses verifikasi lapangan selesai,” ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Menurut Bahlil, tim teknis dari kementeriannya telah dikirim ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan langsung di lapangan. Langkah ini diambil merespons sejumlah kritik publik yang muncul terhadap aktivitas hilirisasi tambang di kawasan Raja Ampat.
Di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan X (sebelumnya Twitter), muncul tagar #SaveRajaAmpat sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian lingkungan di wilayah tersebut. Kekhawatiran masyarakat berkaitan dengan potensi dampak ekologis akibat aktivitas pertambangan di daerah yang dikenal sebagai salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.
