Ditanya Kenapa Tambang di Raja Ampat Beroperasi Lagi, Ini Jawaban KESDM

Listrik Indonesia | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penjelasan terkait izin operasional tambang nikel PT Gag Nikel Indonesia di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya. Menurut ESDM, izin tersebut dikeluarkan khusus untuk keperluan audit lingkungan.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, menjelaskan bahwa audit lingkungan hanya bisa dilakukan jika perusahaan berada dalam kondisi beroperasi penuh.

“Kan Gag Nikel diizinkan operasi untuk melakukan audit lingkungan. Karena audit lingkungan itu harus kondisi jalan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Audit lingkungan ini berfungsi untuk menilai kelayakan operasional perusahaan. Apabila hasilnya menunjukkan adanya ketidaksesuaian atau potensi dampak serius terhadap lingkungan, maka operasional perusahaan bisa saja tidak dilanjutkan.

“Kalau audit lingkungan nggak beres. Iya. Bisa dua kemungkinan, kan. Tetap dua kemungkinan itu,” tambahnya.

Tri menekankan bahwa kegiatan audit harus dilakukan dalam kondisi perusahaan beroperasi penuh agar potensi pencemaran dapat teridentifikasi secara jelas.

“Iya. Harus beroperasi penuh. Audit lingkungan itu harus beroperasi penuh. Kalau nggak beroperasi penuh, gimana kita tahu bahwa dia potensi pencemaran lingkungannya sebelah mana. Kalau dikurang-kurangin, ya malah kurang lah,” kata dia.

Sebelumnya, Kementerian ESDM sempat menghentikan sementara aktivitas PT Gag Nikel Indonesia, anak usaha PT Aneka Tambang Tbk, karena adanya dugaan aktivitas yang merusak ekosistem di sekitar wilayah tambang.

PT Gag Nikel sendiri beroperasi berdasarkan Kontrak Karya (KK) yang ditandatangani pada 1997–1998. Perusahaan memperoleh izin operasi produksi pada 2017 dan telah mengantongi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari pemerintah.