Current Date: Senin, 22 September 2025

Seni Menjaga Keandalan Listrik di Tengah dan Timur Indonesia, Cara PLN Nusa Daya

Seni Menjaga Keandalan Listrik di Tengah dan Timur Indonesia, Cara PLN Nusa Daya
Direktur Utama PLN Nusa Daya, Feby Joko Priharto (Tengah) Bersama Mitranya di APL 2025

Listrik Indonesia | PT PLN Nusa Daya terus menunjukkan komitmennya menjaga keandalan sistem kelistrikan di wilayah tengah dan timur Indonesia melalui penerapan teknologi mutakhir penangkal petir dan digitalisasi operasional yang terintegrasi. Dengan wilayah kerja yang mencakup Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, hingga Nusa Tenggara, PLN Nusa Daya menjadi garda terdepan dalam memastikan listrik tetap andal di tengah tantangan geografis yang kompleks dan intensitas petir yang tinggi. 

“Inovasi jadi kunci utama kami, terutama untuk menghadapi gangguan akibat petir yang di beberapa lokasi bisa terjadi hampir setiap hari,” ujar Direktur Utama PLN Nusa Daya, Feby Joko Priharto. Salah satu langkah strategisnya adalah penggunaan teknologi penangkal petir tanpa sistem pentanahan yang lebih efektif dan efisien. Teknologi ini kini telah diterapkan di lapangan dan terbukti mampu mengurangi gangguan pada sistem transmisi dan distribusi. 

Tak hanya itu, PLN Nusa Daya juga membangun sistem digital berbasis control center yang dapat memantau seluruh aset secara real time, mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi, kendaraan, hingga personel. “Digitalisasi ini membantu kami meningkatkan produktivitas, mempercepat respon gangguan, serta menjaga efisiensi operasional yang kini mencapai lebih dari 91%,” jelas Feby. 

Sebagai operator dari hulu ke hilir, PLN Nusa Daya tak hanya mengelola pembangkitan dan jaringan listrik, tetapi juga memastikan kenyamanan pelanggan. Respons cepat terhadap gangguan akibat faktor eksternal seperti petir, pohon, hewan, atau peralatan menjadi bagian dari pelayanan yang kini makin dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. 

Tim Redaksi Majalah Listrik Indonesia Saat Mewawancara Dirut PLN Nusa Daya

Sinergi Praktisi dan Akademisi 

Dalam kesempatan Asia-Pacific International Conference on Lightning (APL) 2025 yang berlangsung di Bali, PLN Nusa Daya mengambil peran sebagai sponsor utama. Keikutsertaan ini bukan hanya bentuk dukungan terhadap forum ilmiah, tetapi juga wadah bagi perusahaan untuk memperkenalkan implementasi teknologi penangkal petir yang sudah diterapkan di sistem mereka. 

“Forum seperti APL ini penting bagi kami sebagai pelaku industri. Kami ingin menjembatani dunia riset dan praktik. Hasil penelitian yang relevan bisa kami adopsi dan uji di lapangan,” ujar Feby. Ia berharap sinergi antara akademisi dan praktisi dapat terus berlanjut dan mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru yang lebih aplikatif. 

PLN Nusa Daya juga membuka peluang kerja sama riset dengan kampus dan lembaga pendidikan. “Kalau ada akademisi atau mahasiswa yang ingin melakukan penelitian di wilayah kerja kami, kami sangat terbuka. Ini bagian dari komitmen kami untuk mendorong pengembangan teknologi berbasis kebutuhan nyata di lapangan,” tegas Feby. 

Dalam hal ini, Feby juga mengatakan pentingnya seni memimpin dalam organisasi besar seperti PLN Nusa Daya. “Mengelola wilayah seluas ini bukan hanya soal teknologi dan 

prosedur, tapi juga seni mengatur, mempercayakan tugas, dan membangun kepercayaan antar tim. Seni dalam kepemimpinan itulah yang membuat organisasi tetap adaptif dan solid di tengah dinamika,” jelasnya. 

Menjawab Tantangan Geografis 

Mengelola wilayah kerja yang tersebar di dua pertiga Indonesia bukan perkara mudah. Tantangan utama datang dari keterbatasan infrastruktur dan akses antar pulau. Pengiriman teknisi atau suku cadang, misalnya, bisa tertunda karena cuaca atau transportasi yang terbatas. 

“Di Jawa, gangguan bisa langsung ditangani hari itu juga. Tapi di daerah kami, bisa butuh berhari-hari. Karena itu, keandalan sistem dan ketangguhan tim lokal sangat penting,” jelas Feby. Untuk menjawab tantangan tersebut, PLN Nusa Daya menerapkan sistem kepemimpinan terdistribusi. Kewenangan didelegasikan ke unit-unit kerja di daerah agar mereka dapat mengambil keputusan cepat dan tepat. 

Namun, pendelegasian ini harus dibarengi dengan kualitas SDM. “Kami tidak bisa dudukkan seseorang langsung jadi pemimpin. Harus kami bangun, kami bentuk lewat sistem yang baik. Maka kami dorong hadirnya kepemimpinan di setiap level organisasi,” katanya. 



Siap Dukung Transisi Energi 

Dengan potensi energi baru terbarukan (EBT) yang besar di Indonesia bagian timur, PLN Nusa Daya juga siap menjadi mitra dalam mendukung transisi energi nasional. “Kami siap menyambut masuknya proyek-proyek EBT di wilayah kerja kami. Kalau ada pihak yang ingin mengembangkan proyek energi bersih, kami terbuka untuk kolaborasi,” ungkap Feby. 

Sebagai bagian dari anak usaha PLN Group, PLN Nusa Daya berperan sebagai enabler dalam memastikan proses bisnis PLN berjalan optimal dan mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. “Apa yang kami kerjakan di lapangan pada akhirnya akan dirasakan oleh pelanggan. Itulah bentuk nyata kontribusi kami dalam menjaga keandalan dan kualitas layanan listrik nasional,” tutup Feby.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#APL 2025

Index

Berita Lainnya

Index