Current Date: Kamis, 25 September 2025

Sampah Bisa Hasilkan 3 GW Listrik, Mendagri Minta Pemda Tak Acuh

Sampah Bisa Hasilkan 3 GW Listrik, Mendagri Minta Pemda Tak Acuh
PPLTSa. (Dok: Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung)

Listrik Indonesia | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) untuk lebih serius dalam mendukung pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Menurutnya, proyek ini berperan penting dalam mengurangi volume sampah sekaligus memberikan kontribusi terhadap ketahanan energi nasional.

Hal tersebut disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi Terbatas bersama pemerintah daerah terkait pembangunan PSEL yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

"Kami kira tadi sudah jelas beberapa tugas dalam konteks proyek ini, mengolah sampah jadi energi listrik, PSEL ini," ujar Tito.

Tito menambahkan, pengelolaan sampah membutuhkan perencanaan yang melibatkan dua pendekatan, yakni strategi hulu dan hilir. Strategi hulu menitikberatkan peran masyarakat dalam memilah dan membuang sampah secara benar, sementara strategi hilir menjadi tanggung jawab pemerintah melalui penyediaan fasilitas pengumpulan, pengangkutan, hingga pengolahan sampah.

"Dan itu (strategi hulu) melibatkan masyarakat. Masyarakat itu, ibu-ibu itu melihat kalau ada botol di jalan, itu bagaimana kan duit itu? Rebutan, nah ini mekanisme yang utama," jelas Tito.

Ia juga menekankan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab menyediakan sarana pengumpulan sampah, seperti bak sampah, yang berfungsi sebagai tempat penampungan sebelum dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau ke fasilitas PSEL.

"Setelah itu nanti, baru kemudian setelah itu, urusannya selesai. Urusannya diserahkan kepada nanti yang mengelola, menjadi waste to energy," ujar Tito.

Potensi Listrik 3 GW dari Sampah

Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyampaikan bahwa potensi listrik dari pengolahan sampah di Indonesia bisa mencapai 3 gigawatt (GW). Potensi tersebut dihitung dari total 1,7 miliar ton sampah yang bisa diolah menjadi sumber energi.

"Ini perkiraan bisa sampai 2-3 GW dengan total sampah yang seperti itu. Dari situ kami akan membuat skenario di dalam Perpres agar pengembang lebih diuntungkan," ujar Eniya saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).

Eniya juga menjelaskan, pengolahan sampah dengan kapasitas besar—misalnya 1.000 ton per hari—akan lebih efisien dan menghasilkan listrik dengan biaya yang lebih kompetitif dibandingkan rata-rata harga listrik saat ini.

Meski demikian, ia menambahkan, penghitungan keekonomian proyek tersebut masih terus dibahas agar implementasinya bisa lebih efektif. Menurutnya, pengolahan sampah dalam skala besar akan lebih efisien dibandingkan pengelolaan dalam skala kecil yang tersebar di banyak wilayah.

"Karena kalau skalanya kecil-kecil, misalnya di beberapa kota tidak terkumpul menjadi satu, kan lebih tidak efisien. Nanti kami arahkan untuk bisa lebih besar sehingga beban negara kan bisa berkurang," tutup Eniya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLTSa

Index

Berita Lainnya

Index