Listrik Indonesia | PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat infrastruktur energi nasional. Terbaru, perusahaan menyelesaikan pembangunan empat unit tangki baru di Kilang Balongan, masing-masing berkapasitas 29 ribu meter kubik.
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menuturkan bahwa manajemen inventori menjadi bagian penting dari operasional kilang, tidak hanya untuk bahan baku minyak mentah tetapi juga produk hasil pengolahan. “Dengan tambahan empat tangki ini, fleksibilitas Kilang Balongan dalam mengelola stok produk BBM semakin meningkat,” ujarnya.
Saat ini, Kilang Balongan telah mengoperasikan lebih dari 70 tangki untuk bahan baku maupun produk. Kilang tersebut memiliki peran vital dalam memasok kebutuhan BBM untuk wilayah Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat. Distribusinya dilakukan melalui jaringan pipa maupun transportasi laut.
Milla menjelaskan, Kilang Balongan adalah kilang paling kompleks yang dimiliki Pertamina, dengan Nelson Complexity Index (NCI) sebesar 11,9. Angka ini menunjukkan bahwa kilang mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan proses produksi yang lebih efisien.
Pembangunan tangki baru dimulai pada Agustus 2023 dan selesai pada pertengahan 2025. Saat ini seluruh fasilitas telah beroperasi. “Proyek ini membukukan lebih dari satu juta jam kerja aman hingga akhir Juni 2025, dengan keterlibatan 100% tenaga kerja dalam negeri,” kata Milla.
Selain melibatkan SDM lokal, KPI juga mendorong penggunaan produk buatan Indonesia dalam proyek ini. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tercatat mencapai 58%, melebihi target awal sebesar 56%. “Kami percaya produk dalam negeri mampu mendukung industri migas nasional dengan kualitas yang memadai,” tambah Milla.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur penyimpanan ini sejalan dengan upaya perusahaan memperkuat bisnis hilir. “Dengan beroperasinya tangki baru, Pertamina semakin mampu menjaga ketahanan pasokan BBM nasional,” katanya.
GoogleNews
.jpg)
