Listrik Indonesia | Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa penghentian sementara aktivitas tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua berdampak langsung terhadap pasokan bahan baku untuk fasilitas pemurnian tembaga (smelter) di Gresik, Jawa Timur.
Direktur Jenderal Minerba Tri Winarno mengatakan, dengan kondisi tersebut, smelter Freeport yang berlokasi di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) diperkirakan hanya mampu beroperasi hingga akhir Oktober 2025.
“Ya otomatis tidak bisa (beroperasi). Mungkin sampai akhir Oktober, sementara berhenti dulu smelternya yang di JIIPE,” kata Tri di Kantor Kementerian ESDM, Senin malam (13/10/2025).
Penghentian sementara produksi di tambang Grasberg dilakukan seiring pelaksanaan audit menyeluruh setelah terjadinya longsor di area Grasberg Block Cave yang menewaskan tujuh pekerja tambang beberapa waktu lalu.
Tri menegaskan, kegiatan tambang baru dapat dilanjutkan setelah seluruh proses evaluasi keselamatan rampung. Ia juga meminta Freeport menyiapkan langkah mitigasi agar insiden serupa tidak terulang.
“Mereka harus evaluasi dulu. Kita minta melibatkan tenaga ahli berpengalaman, terutama yang memahami aspek geoteknik dan desain terowongan. Itu penting untuk menilai potensi terulangnya kejadian serta bagaimana langkah pencegahannya,” ujarnya.
Saat ini, audit dan investigasi penyebab longsor masih berjalan. Tri menyebut belum ada kesimpulan final mengenai penyebab utama, meski indikasi awal mengarah pada kondisi material basah akibat curah hujan tinggi.
“Penyebab pastinya belum bisa dipastikan. Tapi memang ada runtuhan material basah, kemungkinan karena hujan deras dan resapan air. Nanti setelah audit selesai, Freeport akan kami minta menjelaskan hasil evaluasinya secara lengkap,” tutup Tri.
Produksi Tambang Freeport Terhenti, Operasi Smelter di Gresik Terancam Mandek Akhir Oktober
Smelter Freeport di Gresik
.jpg)

