Current Date: Minggu, 23 November 2025

Kendaraan Terlanjur Diisi Etanol? Ini Dampak yang Perlu Diwaspadai

Kendaraan Terlanjur Diisi Etanol? Ini Dampak yang Perlu Diwaspadai
Gambar kendaraan sedang dalam perawatan bengkel.

Listrik Indonesia | Penggunaan etanol sebagai campuran bahan bakar semakin meluas di berbagai negara, termasuk Indonesia yang sedang mengkaji program bioetanol seperti E10 dan E20. Namun, tidak semua kendaraan dirancang untuk menerima kadar etanol tinggi. Jika mobil terlanjur diisi etanol atau campuran etanol yang tidak sesuai spesifikasi, sejumlah dampak teknis dapat muncul baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Menimbulkan Korosi pada Sistem Bahan Bakar

Etanol bersifat higroskopis atau mudah menyerap air dari udara. Air yang terbawa ke dalam tangki dapat memicu karat pada komponen logam dan menurunkan kualitas bahan bakar. Selain itu, beberapa material seperti selang, seal, dan gasket yang tidak dirancang tahan etanol dapat mengeras atau retak sehingga berpotensi menimbulkan kebocoran.

Kinerja Pompa dan Injektor Bisa Terganggu

Kehadiran air di dalam bahan bakar tidak hanya menyebabkan korosi, tetapi juga mengurangi pelumasan pada pompa bahan bakar. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mempercepat keausan komponen. Endapan atau serpihan dari material yang terkikis juga dapat menyumbat injektor dan mengganggu penyemprotan bahan bakar, menyebabkan mesin tersendat atau kehilangan tenaga.

Risiko Kerusakan pada Mobil Tua

Mobil dengan sistem karburator atau kendaraan keluaran lama umumnya menggunakan material yang tidak kompatibel dengan etanol. Etanol dapat melarutkan residu di tangki atau karburator, yang kemudian menyumbat filter. Seal karburator pun berisiko rusak lebih cepat dibanding kendaraan injeksi modern.

Efisiensi Bahan Bakar Menurun

Karena kandungan energi etanol lebih rendah dibanding bensin, penggunaan etanol dalam kadar tinggi dapat membuat konsumsi bahan bakar meningkat. Mesin yang tidak dirancang untuk campuran etanol tertentu juga dapat mengalami penurunan efisiensi pembakaran sehingga tenaga berkurang.

Potensi Gangguan Garansi Kendaraan

Beberapa pabrikan menetapkan batas maksimal kandungan etanol dalam bensin, misalnya E10. Jika pengguna mengisi etanol lebih tinggi dari batas rekomendasi, kerusakan yang muncul bisa saja tidak ditanggung garansi.

Perawatan Harus Lebih Intensif

Jika kendaraan terlanjur atau secara berkala menggunakan etanol lebih tinggi dari spesifikasi, pemeriksaan komponen seperti filter, pompa, dan selang bahan bakar perlu dilakukan lebih sering untuk menghindari kerusakan lebih besar.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#BBM

Index

Berita Lainnya

Index