Current Date: Selasa, 25 November 2025

Kapasitas Blending Batu Bara Naik Jadi 1 Juta Ton per Tahun untuk PLTU Jawa 7

Kapasitas Blending Batu Bara Naik Jadi 1 Juta Ton per Tahun untuk PLTU Jawa 7
Fasilitas Blending Batu Bara untuk PLTU Jawa 7

Listrik Indonesia | PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus menguatkan ketahanan rantai pasok energi primer nasional melalui optimalisasi fasilitas Coal Blending Facility (CBF) di Cilegon dan peningkatan kinerja armada logistik energi milik PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg). Sinergi dua lini ini menjadi pilar penting dalam memastikan kelancaran pasokan batubara dan energi primer bagi pembangkit listrik PLN Group di seluruh Indonesia. Informasi ini disampaikan pada agenda Knowledge Hub di Jakarta International Convention Center. 

Hingga Oktober 2025, CBF telah menyalurkan 1,76 juta metrik ton Medium Rank Coal (MRC) untuk sejumlah PLTU utama di Jawa seperti Jawa 7, Suralaya, Lontar, dan Indramayu. Fasilitas yang dikelola bersama Krakatau Bandar Samudra (KBS) tersebut memadukan batubara kalori rendah dan tinggi untuk menghasilkan MRC sesuai spesifikasi boiler pembangkit. 

Keberadaan CBF yang berada dalam kawasan Krakatau Steel membuat waktu pengiriman ke PLTU IPP Jawa 7 menjadi kurang dari delapan jam, sehingga meningkatkan efisiensi logistik. Kapasitas CBF juga terus dikembangkan, dari 500 ribu metrik ton pada 2024 menjadi 1 juta metrik ton pada 2025, dan ditargetkan menembus 1,5 juta metrik ton per tahun pada tahap ekspansi berikutnya. 

“Implementasi CBF bukan hanya untuk mengamankan kebutuhan PLTU IPP Jawa 7, tetapi juga menjaga keamanan pasokan di tengah keterbatasan MRC domestik, khususnya untuk pembangkit PLN di Jawa bagian barat. Blending menjadi solusi nyata agar kebutuhan MRC tetap terpenuhi,” ujar Tumindang Sinurat, Assistant Senior Vice President Pengembangan Usaha Batubara PLN EPI. 

Selain memastikan pasokan, CBF berfungsi sebagai pusat penyimpanan darurat dengan kapasitas stockpile hingga 440 ribu metrik ton. Pemanfaatan aset idle Krakatau Bandar Samudra juga memberi nilai tambah melalui pengurangan biaya operasional dan peningkatan fleksibilitas distribusi batubara. 

BAg Perkuat Armada dari Aceh hingga Papua 

Sebagai bagian dari PLN EPI, Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg) memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran distribusi energi primer. Dengan visi menjadi perusahaan pelayaran global dengan layanan logistik energi primer terintegrasi, BAg terus mengembangkan kompetensi transportasi batubara, BBM, gas bumi (CNG/LNG), hingga jenis energi lainnya. 

Saat ini, layanan BAg menjangkau wilayah Nagan Raya di Aceh hingga Holtekamp di Papua, termasuk pengiriman ocean going ke mancanegara. Perusahaan juga terus meningkatkan efisiensi armada sekaligus memperluas pangsa pasar untuk menjawab kebutuhan energi yang semakin besar. 

“Inovasi dan perbaikan berkelanjutan selalu menjadi fokus kami. Selain memperkuat bisnis utama, BAg kini menyiapkan kapabilitas transportasi energi yang lebih modern dan efisien,” kata Tri Susanto, Direktur Utama BAg. 

Mendukung agenda transisi energi, BAg telah menerapkan teknologi Onshore Power Supply (OPS) yang menggantikan penggunaan auxiliary engine saat kapal berada di pelabuhan. Teknologi ini mampu mengurangi emisi karbon sekitar 1.990 ton CO? per tahun, sekaligus selaras dengan target keberlanjutan dan SDGs. 

Tri menambahkan, “Prioritas kami adalah menjaga keberlanjutan bisnis melalui efisiensi energi, digitalisasi operasi, dan pengembangan logistik rendah emisi.” 

Dengan CBF sebagai pusat pengolahan dan penguatan suplai batubara serta BAg sebagai ujung tombak distribusi energi primer, PLN EPI memperkokoh ketahanan energi nasional secara menyeluruh. Kolaborasi kedua unit ini membantu PLN Group menghadapi tantangan pasokan, disparitas harga batubara, hingga keterbatasan infrastruktur distribusi. 

Sinergi CBF dan BAg menjadi bukti konkret komitmen PLN EPI dalam menjaga keandalan listrik nasional sekaligus mendukung percepatan transisi energi Indonesia.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Batu bara

Index

Berita Lainnya

Index