Current Date: Minggu, 23 November 2025

Strategi Sinar Baru Group Hadapi Gejolak Industri Batu Bara

Strategi Sinar Baru Group Hadapi Gejolak Industri Batu Bara
Sinar Baru Group.

Listrik Indonesia | Vice Director Operational Sinar Baru Group, Fauzan Oktamiza, mengatakan berbagai langkah yang ditempuh perusahaannya untuk menjaga kinerja di tengah dinamika industri batu bara. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam Majalah Listrik Indonesia, Edisi 109, dikutip pada Selasa (18/11/2025). 

Dalam penjelasannya, ia menegaskan bahwa Sinar Baru Group bergerak di rantai bisnis tambang secara menyeluruh, mulai dari kepemilikan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP), jasa kontraktor tambang, transhipment, hingga perdagangan batu bara. 

“Kami tidak hanya menambang batubara, tetapi menambang nilai dari setiap lapisan kerja keras dan komitmen,” ujar Fauzan.

Perkembangan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan ekspansi yang terus berjalan. Pada 2023, Sinar Baru Group memulai proyek baru di WIUP PT Wiraduta Sejahtera Langgeng, Muara Enim, Sumatera Selatan. Tahun berikutnya, portofolio perusahaan kembali bertambah melalui WIUP PT Lais Coal Mine di Musi Banyuasin serta akuisisi PT Merapi Energy Coal di Lahat yang ditargetkan memasuki fase produksi penuh pada 2026.

Di sektor logistik, perusahaan juga mencatat perkembangan. Pada 2024, enam set armada tongkang berkapasitas 300 kaki sudah beroperasi, dan pada 2025 jumlah tersebut meningkat menjadi sepuluh set.

“Penambahan armada ini menjadi bagian dari strategi memperkuat rantai logistik dan memastikan kontinuitas pasokan kepada pelanggan,” jelas Fauzan.

Tahun 2025 juga ditandai dengan pembukaan proyek baru di WIUP PT Nusantara Energy, Berau, Kalimantan Timur. Dengan empat proyek tambang aktif dan tiga konsesi dalam tahap pengembangan, perusahaan menempatkan diri sebagai pelaku usaha tambang yang semakin matang. Area tambang PT Wiraduta Sejahtera Langgeng menjadi salah satu penopang utama, dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) sebesar 2,5 juta ton per tahun.

Fauzan menambahkan bahwa peningkatan kapasitas juga dilakukan di WIUP PT Lais Coal Mine, yang ditargetkan mencapai 3 juta ton per tahun. Upaya ini didukung revisi studi kelayakan (FS), pembaruan AMDAL, dan penggantian sistem jetty manual menjadi conveyor berkapasitas 750 ton per jam. 

“Kami ingin memastikan setiap aspek produksi berjalan lebih efisien, lebih cepat, dan lebih ramah lingkungan. Modernisasi infrastruktur adalah bagian penting dari strategi jangka panjang kami,” katanya.

Tantangan Industri dan Langkah Adaptif

Industri batu bara sendiri dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga, berkembangnya regulasi, hingga tekanan transisi energi. Menurut Fauzan, kondisi tersebut mendorong perusahaan untuk memperkuat strategi operasional. Sinar Baru Group menerapkan good mining practice, meningkatkan kualitas produk, dan mengoptimalkan efisiensi alat berat. 

“Kami menjaga kualitas melalui pengawasan ketat terhadap SOP tambang dan pengendalian biaya produksi. Dengan manajemen alat berat yang efisien, produktivitas meningkat tanpa harus menambah beban biaya,” ujarnya.

Komitmen Lingkungan dan Masyarakat

Fauzan juga menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan dan hubungan dengan masyarakat sekitar tambang. Perusahaan menjalankan pemantauan rutin terhadap kualitas lingkungan serta melaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui RIPPM.

“Kami selalu berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat, memastikan kegiatan tambang kami tidak hanya aman bagi lingkungan, tapi juga memberi manfaat bagi masyarakat,” tuturnya. 

Rekrutmen tenaga kerja lokal menjadi salah satu fokus, sesuai komitmen perusahaan membangun kapasitas SDM daerah.

Mengikuti perkembangan kebijakan energi, Sinar Baru Group mulai mengadopsi penggunaan Bio Solar untuk alat berat dan mengkaji peluang penggunaan kendaraan listrik, termasuk dump truck dan peralatan pendukung tambang. 

“Kami percaya transformasi menuju energi bersih tidak berarti meninggalkan batubara, tetapi mengelolanya dengan cara yang lebih bertanggung jawab dan efisien,” kata Fauzan.

Penguatan SDM sebagai Pilar Perusahaan

Sumber daya manusia menjadi pilar lain yang mendapat perhatian perusahaan. Sinar Baru Group menyusun Annual Training Master Plan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial karyawan, serta memberikan premi dan bonus bagi tim yang mencapai target. 

“Kami ingin setiap karyawan merasa menjadi bagian dari perjalanan besar ini. Mereka bukan sekadar pekerja, tapi mitra dalam mencapai visi perusahaan,” ucapnya.

Menutup pernyataan, Fauzan kembali menegaskan arah jangka panjang perusahaan. 

“Visi kami sederhana tapi bermakna: menjadi perusahaan tambang batubara kelas dunia yang berkomitmen terhadap lingkungan.” 

Dengan fokus pada kualitas produk, kepuasan pelanggan, dan tanggung jawab sosial, Sinar Baru Group melanjutkan langkahnya menghadapi gejolak industri batu bara dengan pendekatan yang terukur dan berkelanjutan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Batu bara

Index

Berita Lainnya

Index