Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi anggaran subsidi dan kompensasi listrik kepada Presiden RI Prabowo Subianto telah mencapai sekitar Rp210 triliun. Laporan tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).
“Dari total subsidi listrik antara subsidi dan kompensasi untuk 37 golongan, sebanyak 24 golongan menerima subsidi dan 13 golongan menerima kompensasi. Totalnya kurang lebih sekitar Rp 210 triliun untuk subsidi dan kompensasi listrik pada 2025,” kata Bahlil.
Bahlil menjelaskan, nilai tersebut sudah termasuk alokasi sekitar Rp12 triliun untuk pembayaran diskon tarif listrik yang menjadi bagian dari paket stimulus ekonomi 2025 pada periode Maret, April, dan Mei. Menurutnya, seluruh anggaran subsidi dan kompensasi listrik tersebut masih sesuai dengan pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah ditetapkan.jateng toto
“Ini masih on the track. Belum ada perubahan atau penambahan anggaran, masih sesuai dengan batasan APBN,” ujarnya.
Selain menyampaikan laporan anggaran, Bahlil juga memaparkan perkembangan pasokan listrik di sejumlah wilayah yang terdampak bencana, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di wilayah Banda Aceh, pasokan listrik saat ini tercatat rata-rata mencapai 60 megawatt (MW) dari total kebutuhan sekitar 110 MW.
“Artinya, masih ada kekurangan sekitar 50 MW,” ujarnya.jatengtoto
Ia menambahkan, proses pemulihan pasokan listrik masih bergantung pada penyelesaian jaringan gardu induk yang progresnya telah mencapai sekitar 80–90 persen. Pemerintah menargetkan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dalam beberapa hari ke depan.
“Jika gardu induk sudah rampung, aliran listrik dari sistem Arun-Bireuen bisa kembali masuk secara normal. Dengan begitu, transmisi kelistrikan jalur Sumatera akan kembali terkoneksi sepenuhnya dengan sistem kelistrikan Aceh,” jelas Bahlil.

