Hadapi Tantangan Digital, PLN Nusa Daya Andalkan Software untuk Operasional Lapangan

Hadapi Tantangan Digital, PLN Nusa Daya Andalkan Software untuk Operasional Lapangan
(Dok: PLN Nusa Daya)

Listrik Indonesia | Direktur Utama PT PLN Nusa Daya, Feby Joko Priharto mengatakan PLN Nusa Daya memiliki berbagai aplikasi yang untuk operasional lapangan, seperti aplikasi SOE untuk pemantauan dan monitoring kegiatan K3 serta penerapan SAP Business One dan beberapa aplikasi digital lainnya. Inovasi tersebut sebagai upaya dalam menghadapi tantangan digitalisasi.

“Digitalisasi memberikan dukungan yang sangat besar dalam operasional perusahaan di setiap ranah pekerjaan. Keputusan dapat diambil dengan lebih cepat, pemantauan dan monitoring pekerjaan menjadi lebih mudah karena dapat dilakukan secara fleksibel, kapan pun dan di mana pun,” ujar Feby, dikutip dari Majalah Listrik Indonesia, Edisi 95.

Tidak hanya digitalisasi, PLN Nusa Daya juga aktif berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sesuai dengan ruang lingkup bisnisnya, perusahaan menyediakan tenaga kerja pelaksana untuk mengoperasikan dan merawat jaringan distribusi di IKN. 

PLN Nusa Daya juga berperan dalam menyediakan fasilitas pendukung seperti kendaraan kerja, crane, dan peralatan lainnya. Selain itu, mereka turut menyediakan fasilitas Genset dan UPS untuk agenda kunjungan VVIP di IKN.

Dalam enam tahun perjalanannya, PLN Nusa Daya mencatat pertumbuhan pendapatan yang sangat signifikan. Dari pencapaian pendapatan sebesar Rp200 miliar, perusahaan memproyeksikan pertumbuhan fantastis hingga mencapai Rp2.3 triliun pada akhir tahun 2023, melampaui target awal sebesar 2.1 triliun.

“Dengan proyeksi kinerja mencapai lebih dari 100%, PLN Nusa Daya berhasil memenuhi semua target yang ditetapkan,” ujarnya.

Pada tahun 2023, PLN Nusa Daya ditugaskan untuk mengelola Asset Management Contract (AMC) dari pembangkit listrik di berbagai wilayah. AMC ini merupakan suatu proses terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan dalam mengelola aset PLTD Holding untuk memaksimalkan kinerja, mengelola risiko, serta mengurangi biaya sepanjang siklus hidupnya.

Menurut Feby, ini mencerminkan tanggung jawab PLN Nusa Daya dalam mengelola pembangkit listrik, khususnya PLTD, dengan tujuan memenuhi aspek-aspek seperti kinerja, manajemen, pengendalian risiko, dan efisiensi biaya. Pencapaian ini tercermin dalam Service Level Agreement (SLA) yang dapat diukur untuk mengukur kinerja perusahaan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLN

Index

Berita Lainnya

Index