Listrik Indonesia | Xiaomi telah meluncurkan mobil listrik pertamanya dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan Tesla Model 3. Mobil buatan Xiaomi menciptakan persaingan sengit antara perusahaan China dengan raksasa AS milik Elon Musk.
CEO Xiaomi, Lei Jun, mengumumkan bahwa versi standar SU7 akan dijual seharga 215.900 yuan (Rp 474 juta) di China, sementara Tesla Model 3 dijual mulai harga 245.900 yuan (Rp 540 juta) di China.
Lei Jun mengklaim bahwa SU7 unggul 90% dari segi spesifikasi dibandingkan Model 3, kecuali pada dua aspek yang memerlukan waktu 3-5 tahun bagi Xiaomi untuk mengejar Tesla.
SU7 juga memiliki jarak tempuh minimum 700 kilometer, lebih tinggi dari Model 3 yang hanya 606 kilometer. Xiaomi mencatat bahwa pesanan mobil telah melebihi 50.000 unit dalam waktu singkat sejak penjualan dimulai pada Kamis (28/03/2024).
Lei Jun menjanjikan pengiriman mobil listrik Xiaomi akan dimulai akhir April dan mengungkapkan bahwa pabrik Xiaomi mampu memproduksi SU7 setiap 76 detik. Namun, belum jelas apakah pabrik tersebut sudah beroperasi penuh atau belum.
Mobil ini memasuki pasar yang sangat kompetitif di China, di mana perusahaan-perusahaan bersaing melalui peluncuran model baru dan penurunan harga.
Strategi ini merupakan bagian dari upaya Xiaomi dalam membangun ekosistem perangkat terkoneksi dengan sistem operasi HyperOS baru mereka.
Sementara itu, Tesla Model 3 merupakan sedan energi baru terlaris di China dengan jarak tempuh minimal 600 kilometer dan harga di bawah 500.000 yuan. Namun, Tesla menghadapi tekanan persaingan ketat di China dari produsen mobil lokal seperti Xiaomi dan BYD yang juga memproduksi kendaraan dengan fitur canggih dan harga terjangkau.
Pada kuartal keempat 2023, BYD berhasil menggeser posisi Tesla sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, mengindikasikan bahwa persaingan dalam industri mobil listrik semakin ketat di pasar global.