Listrik Indonesia | Gas alam adalah salah satu sumber energi utama yang telah memainkan peran penting dalam dunia modern. Namun, banyak orang yang belum tahu bagaimana gas alam terbentuk dan dari mana asalnya.
Gas alam terbentuk melalui proses geologi yang panjang dan kompleks. Proses ini dimulai dari sisa-sisa organisme laut seperti plankton dan mikroba yang terendam di dasar laut dan tertutup oleh lapisan lumpur dan pasir. Seiring waktu, tekanan dan panas dari lapisan bumi di atasnya mengubah sisa-sisa organik ini menjadi gas alam melalui penguraian kimia dan perubahan molekul organik menjadi hidrokarbon dalam bentuk gas.
Gas alam terdiri terutama dari metana (CH4), tetapi juga mengandung sejumlah kecil hidrokarbon lainnya seperti etana (C2H6), propana (C3H8), dan butana (C4H10). Ada dua jenis utama gas alam: gas alam tertekan (conventional natural gas) dan gas alam non-tertekan (unconventional natural gas). Gas alam tertekan ditemukan dalam kolam gas yang terperangkap di dalam lapisan batuan yang relatif impermeabel, sedangkan gas alam non-tertekan ditemukan dalam batuan sedimen yang padat dan memerlukan teknologi seperti fracking untuk diekstraksi.
Penggunaan gas alam sangat beragam, mulai dari pembangkit listrik, industri kimia, hingga pemanas rumah. Gas alam juga dianggap lebih bersih dan efisien dibandingkan bahan bakar fosil lainnya seperti batu bara atau minyak bumi. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan gas alam juga perlu dikelola dengan bijaksana untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
