Listrik Indonesia | Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Feby Misna mengungkapkan pemerintah membuka peluang untuk menambah kuota penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk tahun 2025. Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara EESA Summit Indonesia 2025 pada beberapa waktu yang lalu, dikutip Jumat (02/05/2025).
Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya minat terhadap penggunaan sistem energi surya untuk kebutuhan sendiri.
"Target yang ada sebesar 1,9 gigawatt yang akan dibangun pada tahun 2030. Namun sekarang kami meminta untuk menambah kuota ini karena antrian panjang pelanggan yang ingin memasang PLTS Surya Atap," ungkapnya.
Feby menjelaskan bahwa PLTS Atap berperan penting dalam memperluas pemanfaatan energi surya di tingkat konsumen. Menurutnya, sistem ini berbeda dari pembangkit energi surya skala besar karena difokuskan untuk konsumsi sendiri.
"Tidak seperti jenis PLTS lainnya, tujuan utama PLTS atap adalah untuk konsumsi sendiri daripada mengekspor energi atau terlibat dalam perdagangan listrik dengan PLN," katanya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM hingga Maret 2025, kapasitas terpasang PLTS Atap telah mencapai 406,78 megawatt (MW) yang tersebar di antara 10.437 pelanggan PLN. Angka ini menunjukkan adanya pertumbuhan yang cukup konsisten dalam beberapa tahun terakhir.
