Listrik Indonesia | Cahaya menjadi simbol penting dalam setiap perayaan kemerdekaan. Menyadari hal itu, PT PLN (Persero) memastikan seluruh rakyat Indonesia dapat merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan terang benderang tanpa gangguan pasokan listrik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan pihaknya telah menyiapkan pengamanan listrik berlapis, baik di pusat perayaan di Jakarta maupun di berbagai daerah. “Kami tidak hanya menjaga sistem kelistrikan, tetapi juga menjaga simbol kemerdekaan agar tetap bersinar. Seluruh rakyat Indonesia berhak merasakan momen bersejarah ini dengan penuh kebanggaan,” ujar Darmawan saat meninjau kesiapan di Istana Merdeka, Sabtu (16/8).
Untuk memastikan hal itu, PLN telah menetapkan masa Siaga Kelistrikan HUT RI pada 1–18 Agustus 2025. Di Jakarta, pengamanan listrik dilakukan dengan empat lapis sistem, cadangan daya lebih dari 40%, dan ribuan personel yang siaga di lapangan. Tidak kurang dari 2.136 personel, 17 posko, serta ratusan peralatan pendukung ditempatkan di titik-titik vital, mulai dari Istana Merdeka hingga Monas yang akan menjadi pusat Pesta Rakyat.
Namun, PLN tidak hanya fokus di ibu kota. Dari Sabang hingga Merauke, PLN menyiapkan lebih dari 43 ribu personel dan hampir 1.600 posko siaga. Armada pendukung mulai dari genset, gardu bergerak, UPS, hingga SPKLU juga dikerahkan untuk memastikan keandalan listrik menyala serentak di seluruh Nusantara.
“Ini bukan hanya soal listrik yang andal, tetapi soal menjaga semangat persatuan. Cahaya kemerdekaan harus terasa sama kuatnya di Jakarta maupun di daerah-daerah terjauh. Itu adalah bentuk bakti kami kepada Ibu Pertiwi,” tutur Darmawan.
Dengan kesiapan ini, PLN ingin memastikan bahwa seluruh rangkaian perayaan HUT ke-80 RI berlangsung lancar, meriah, dan penuh makna. Cahaya lampu yang tak pernah padam malam ini, menjadi simbol Indonesia yang terus melangkah maju dengan energi kebersamaan.
GoogleNews
.jpg)
.jpg)
.jpg)
