Penggabungan Anak Usaha Pertamina Diperlukan Agar Tidak Pemborosan

Penggabungan Anak Usaha Pertamina Diperlukan Agar Tidak Pemborosan
Gedung Pertamina.

Listrik Indonesia | Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim menilai langkah Pertamina yang menggabungkan Pertamina International Shipping (PIS), Pertamina Patra Niaga (PPN), dan Kilang Pertamina sebagai kebijakan strategis. Menurutnya, konsolidasi ini dapat menciptakan efisiensi biaya dan memperkuat kinerja bisnis energi nasional.

“Ini sebuah terobosan yang baik untuk memberikan efisiensi agar tidak terlalu banyak cost yang harus dikeluarkan masyarakat untuk membeli produk BBM,” ujar Rivqy dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI bersama Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri beserta Subholding di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Rivqy menekankan, penggabungan tiga entitas anak usaha Pertamina tersebut sejalan dengan kebutuhan efisiensi dalam menghadapi dinamika harga minyak dunia dan tantangan ketahanan energi nasional. Dengan struktur yang lebih ramping, diharapkan rantai distribusi energi dapat berjalan lebih optimal.

Ia menambahkan, konsolidasi juga berpotensi menekan beban biaya operasional perusahaan sekaligus menurunkan harga jual BBM di tingkat konsumen.

“Semakin efisien struktur bisnis Pertamina, semakin besar pula dampaknya bagi masyarakat melalui harga energi yang lebih terjangkau,” imbuhnya.

Meski memberikan apresiasi, Rivqy mengingatkan agar Pertamina tidak hanya berhenti pada efisiensi administratif. Menurutnya, peningkatan kapasitas kilang dalam negeri tetap menjadi kunci agar Indonesia tidak terus bergantung pada impor produk BBM.

“Produksi migas kita sudah di atas satu juta barel per hari, tapi kapasitas kilang masih stagnan. Kalau ingin swasembada energi, kilang harus diperkuat,” tegasnya.

Lebih jauh, politisi Fraksi PKB itu berharap restrukturisasi Pertamina memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Ia menilai, sebagai perusahaan energi milik negara, Pertamina tidak hanya dituntut mencetak keuntungan, tetapi juga menjamin ketersediaan energi dengan harga yang wajar.

“Pertamina jangan sekadar menjadi perusahaan energi terbesar, tapi juga harus menjadi penjaga kedaulatan energi bangsa,” pungkas Rivqy.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Pertamina

Index

Berita Lainnya

Index