BRIN Buka Peluang Riset untuk Bahan Bakar Jerami Bobibos

Listrik Indonesia | Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka peluang pendampingan dan kemitraan riset dengan Tim Bobibos guna mengembangkan bahan bakar alternatif berbasis jerami. BRIN mengaku telah menjalin komunikasi awal dengan tim pengembang teknologi tersebut.

“Sejak sepekan lalu kami sudah membuka komunikasi, tetapi belum mendapat kabar terbaru,” ujar Plt. PR Teknologi Bahan Bakar Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, Hari Setiapraja, saat dihubungi Bisnis, Minggu (16/11/2025).

Bobibos merupakan produk bahan bakar yang disebut berasal dari olahan jerami dan dikembangkan PT Inti Sinergi Formula (Sultan Sinergi Indonesia), perusahaan yang dibangun oleh M. Ikhlas Thamrin. Produk tersebut bahkan telah diuji coba pada sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat.

Dalam penjelasan resminya, Ikhlas menyampaikan bahwa Bobibos dibuat dari material pertanian, terutama jerami. Tim Bobibos juga mengklaim hasil uji laboratorium menunjukkan kualitas bahan bakar itu mendekati standar RON 98.

Menanggapi klaim tersebut, Hari menegaskan bahwa pemanfaatan jerami sebagai bahan bakar pada prinsipnya sangat mungkin dikembangkan. “BRIN sudah lama meneliti potensi jerami untuk bahan bakar, tetapi masih sebatas etanol, bukan langsung menjadi solar atau bensin,” katanya. Ia menjelaskan bahwa etanol yang disetarakan dengan bensin harus melalui tahapan lanjutan hingga menjadi biohidrokarbon, dan proses tersebut belum sepenuhnya memenuhi aspek keekonomian.

Karenanya, jika Bobibos benar mampu mengolah jerami langsung menjadi bahan bakar, teknologi tersebut dinilai sangat maju. “Apa yang dilakukan Bobibos, jika terbukti, merupakan lompatan besar. BRIN sangat terbuka untuk menjadikan mereka mitra penelitian,” tambahnya.

Hari menyebut, apabila kerja sama dapat terwujud, BRIN siap memberikan pendampingan ilmiah berbasis riset. Apalagi, sebelum masuk ke pasar komersial, produk seperti Bobibos harus memenuhi berbagai persyaratan, mulai dari paten hingga standardisasi mutu dan proses produksi yang stabil.

BRIN juga menyoroti klaim Tim Bobibos yang menyebut 9 ton jerami dapat diolah menjadi sekitar 3.000 liter bensin. “Jika ini benar, potensinya luar biasa karena mampu menghasilkan bahan bakar dengan rasio yang sangat efisien,” ujar Hari.