Listrik Indonesia | Inovasi bahan bakar nabati berbahan baku jerami asal Indonesia, Bobibos, bersiap memasuki tahap produksi dan distribusi di Timor Leste. Produk energi terbarukan yang dikembangkan di bawah PT Inti Sinergi Formula ini mendapatkan sambutan positif dari pemerintah setempat, termasuk dukungan penyediaan lahan seluas 25.000 hektare untuk pengembangan bahan baku sekaligus fasilitas produksi.
Pembina Bobibos, Mulyadi, menjelaskan bahwa kerja sama lintas negara tersebut berawal dari terbatasnya kepastian regulasi di dalam negeri. Hingga saat ini, jerami belum tercantum sebagai sumber bioenergi resmi dalam kebijakan transisi energi nasional Indonesia.
Menurut Mulyadi, kepastian hukum menjadi faktor krusial dalam pengembangan energi, khususnya di sektor minyak dan bioenergi. Ketidakjelasan aturan membuat Bobibos memilih menahan produksi massal dan distribusi luas di Indonesia, meskipun teknologi dan kesiapan produksi telah tersedia.
“Selama belum ada regulasi yang mengatur jerami sebagai sumber energi, kami menilai langkah produksi besar-besaran di dalam negeri masih berisiko,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/12/2025).
Di tengah situasi tersebut, Bobibos justru menerima ketertarikan dari sejumlah negara untuk menjajaki kerja sama pengembangan bioenergi. Timor Leste menjadi negara pertama yang menindaklanjuti peluang tersebut secara konkret.
Manajemen Bobibos pun mendapat sambutan resmi dari pemerintah Timor Leste, pelaku usaha lokal, serta Kamar Dagang setempat. Dukungan ini dinilai membuka jalan bagi pengembangan bioenergi berbasis jerami sebagai alternatif energi terbarukan yang berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

