Current Date: Selasa, 30 Desember 2025

Stok BBM dan LPG Dipastikan Aman Jelang Tahun Baru

Stok BBM dan LPG Dipastikan Aman Jelang Tahun Baru
Pertamina Amankan Pasokan BBM Jelang Tahun Baru

Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) nasional dalam kondisi aman selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Pemerintah menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pasokan energi di tengah meningkatnya mobilitas akhir tahun.

Kepastian tersebut disampaikan Bahlil saat melakukan peninjauan langsung ke Integrated Terminal Jakarta (ITJ), salah satu infrastruktur energi strategis milik PT Pertamina (Persero), Minggu (28/12/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari tugas Satuan Tugas (Satgas) Nataru Sektor ESDM untuk memastikan kesiapan pasokan dan kelancaran distribusi energi nasional.

Dalam agenda tersebut, Bahlil didampingi Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri serta Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Jaffee Arizon Suardin. Ia menilai ITJ memiliki peran vital dalam menjaga ketahanan energi, khususnya di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

Menurut Bahlil, Integrated Terminal Jakarta menyuplai sekitar 15 persen dari total cadangan BBM nasional. Terminal ini juga memasok hampir 45 persen kebutuhan BBM untuk wilayah Jawa Barat, Daerah Khusus Jakarta, dan Banten, termasuk pasokan LPG.

Ia menegaskan, posisi stok BBM dan LPG nasional saat ini berada di atas ambang batas minimum yang ditetapkan pemerintah. Secara nasional, rata-rata cadangan BBM mencapai sekitar 20 hari, mendekati batas maksimal 21 hari, sementara standar minimum nasional berada di kisaran 17 hingga 18 hari.

“Cadangan kita saat ini berada di atas standar minimum nasional. Artinya, kebutuhan masyarakat selama Nataru dapat terpenuhi dengan baik. BBM aman, LPG juga aman,” ujar Bahlil kepada awak media.

Selain memantau kondisi stok nasional, Menteri ESDM juga menyoroti distribusi energi di wilayah terdampak bencana, khususnya di Provinsi Aceh. Ia mengungkapkan, pada masa darurat sebelumnya, pasokan BBM dan LPG ke sejumlah daerah seperti Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah sempat terkendala akibat akses yang terisolasi.

Untuk mengantisipasi gangguan pasokan, distribusi energi sempat dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter dan pesawat. Seiring berjalannya waktu, akses darat ke wilayah tersebut kini mulai pulih.

“Dalam tiga hingga empat hari terakhir, akses darat sudah berangsur normal. Mobil tangki sudah bisa kembali masuk ke wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau,” kata Bahlil.

Sejalan dengan normalisasi distribusi, Bahlil juga meminta Satgas Pertamina untuk mengoperasikan SPBU di wilayah terdampak selama 24 jam. Langkah ini dilakukan guna memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi secara optimal.

“Saya sudah berdiskusi dengan manajemen Pertamina agar SPBU di wilayah tersebut dibuka 24 jam, supaya pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan maksimal,” tutupnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Pertamina

Index

Berita Lainnya

Index