Inilah Cara SCADA Menyelamatkan Industri Kelistrikan dari Gangguan Besar

Inilah Cara SCADA Menyelamatkan Industri Kelistrikan dari Gangguan Besar
Ilustrasi Pengoperasian SCADA di Sistem Kelistrikan/Dok.Ist

Listrik Indonesia | Teknologi SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) telah menjadi bagian integral dalam pengelolaan dan pengawasan sistem kelistrikan di berbagai negara, termasuk Indonesia. SCADA memungkinkan pemantauan dan kontrol yang lebih efisien terhadap berbagai proses operasional di sektor kelistrikan, seperti distribusi energi, transmisi, hingga pembangkit listrik. 

SCADA adalah sistem otomatisasi yang memungkinkan operator untuk mengawasi dan mengontrol infrastruktur kelistrikan jarak jauh melalui antarmuka yang dapat menampilkan data secara real-time. Melalui SCADA, operator dapat mengidentifikasi permasalahan atau gangguan dalam jaringan kelistrikan dengan cepat, serta mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan tanpa harus berada di lokasi fisik. 

Komponen Utama SCADA 

Sistem SCADA terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja secara sinergis. Pertama, ada Remote Terminal Units (RTUs) yang berfungsi untuk mengumpulkan data dari sensor-sensor di lapangan. RTUs mengirimkan data tersebut ke sistem pusat untuk dianalisis. Kedua, Programmable Logic Controllers (PLCs) yang dapat mengontrol perangkat di lapangan berdasarkan perintah yang diterima dari pusat. Ketiga, ada Human-Machine Interface (HMI) yang menyediakan antarmuka visual bagi operator untuk memantau status dan kondisi sistem secara real-time. 

Selain itu, Communication Networks menjadi penghubung antara komponen-komponen SCADA yang memungkinkan pengiriman data dengan cepat dan aman. 

BACA JUGA: Proyek CCS Bisa Menyulap Indonesia Jadi Superpower Karbon

Pengaplikasian SCADA dalam Sistem Kelistrikan 

SCADA memungkinkan pemantauan jaringan distribusi kelistrikan secara luas, dari pembangkit hingga konsumen, serta mendeteksi gangguan untuk pemulihan cepat. Dalam kontrol pembangkitan energi, SCADA membantu mengatur beban dan output energi untuk menjaga kestabilan pasokan listrik. SCADA juga mendukung pencegahan gangguan dengan analisis data dan peringatan dini, meningkatkan keandalan sistem. Selain itu, SCADA mengotomatisasi proses operasional, meningkatkan efisiensi dalam pengaturan arus, pemeliharaan, dan pengelolaan beban. 

Keuntungan Penggunaan SCADA dalam Industri Kelistrikan 

Implementasi SCADA dalam industri kelistrikan membawa sejumlah keuntungan, antara lain: 

SCADA meningkatkan keamanan dan keandalan dengan pengawasan real-time, mengurangi risiko pemadaman. Sistem ini juga menghemat biaya melalui otomatisasi dan pengelolaan efisien. Fleksibel dan dapat disesuaikan, SCADA mendukung jaringan listrik kecil hingga besar. Selain itu, SCADA mempercepat pemulihan gangguan dengan mengarahkan sumber daya secara otomatis. 

Tantangan dan Masa Depan SCADA di Industri Kelistrikan 

Meskipun menawarkan berbagai keuntungan, penerapan SCADA di industri kelistrikan juga menghadapi tantangan, seperti masalah keamanan siber dan integrasi dengan sistem yang sudah ada. Karena SCADA mengandalkan sistem komunikasi berbasis internet, perlindungan terhadap potensi serangan siber menjadi prioritas utama. 

BACA JUGA: Satya W Yudha: Green Investing Kunci Transisi Energi Indonesia di COP 29

Ke depan, teknologi SCADA akan terus berkembang dengan integrasi teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI) dan internet of things (IoT), yang akan semakin meningkatkan kemampuan analisis dan efisiensi operasional dalam industri kelistrikan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Digitalisasi

Index

Berita Lainnya

Index