Bantuan JETP Tak Terealisasi, Pemerintah Putuskan PLTU Tetap Jalan

Bantuan JETP Tak Terealisasi, Pemerintah Putuskan PLTU Tetap Jalan
PLTU Batang. (Dok: @alconautamanusa)

Listrik Indonesia | Pemerintah Indonesia resmi membatalkan rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), sebuah kebijakan yang sebelumnya didorong untuk mempercepat transisi energi bersih. Keputusan ini diambil setelah skema pembiayaan Just Energy Transition Partnership (JETP), yang dijanjikan oleh negara-negara maju, gagal memberikan satu sen pun kepada Indonesia.

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak akan melakukan pensiun dini untuk PLTU. Ia menilai bahwa menutup PLTU secara prematur hanya akan menghancurkan perekonomian nasional. Hal tersebut ia ungkapkan beberapa waktu yang lalu, dikutip pada Selasa (04/02/2025).

“Kita tidak mau bunuh diri secara ekonomi. Kalau kita tutup pusat tenaga listrik tenaga uap, ekonomi kita nanti akan hancur,” ungkapnya.

Menurutnya, PLTU masih menjadi tulang punggung energi nasional. Menghentikan operasinya tanpa solusi energi pengganti yang stabil hanya akan memicu krisis energi dan berdampak besar terhadap industri serta masyarakat.

Keputusan untuk tetap mengoperasikan PLTU juga berkaitan erat dengan gagalnya skema pendanaan JETP. Program senilai US$20 miliar yang dijanjikan negara-negara maju untuk membantu transisi energi di Indonesia ternyata hanya sebatas omong kosong.

Hashim mengungkapkan bahwa setelah dua tahun berjalan, tidak satu dolar pun dari dana JETP yang mengalir ke Indonesia. Bahkan, Amerika Serikat yang sebelumnya menjadi motor penggerak pendanaan ini, kini malah menarik diri dan tak bisa lagi diharapkan.

“Dua tahun berjalan, tidak satu dolar pun dikucurkan oleh AS dan negara maju lainnya. Banyak omon-omon ternyata,” tegas Hashim.

Perubahan kebijakan di Amerika Serikat, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, disebut menjadi faktor utama terhentinya aliran dana JETP. 

“Itu (JETP) saya kira sudah pasti ikut dihapus oleh pemerintah Trump,” pungkasnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLTU

Index

Berita Lainnya

Index