Current Date: Selasa, 25 November 2025

Menuju Transisi Energi: Dirut PLN Tegaskan Nuklir sebagai Solusi Tak Terelakkan

Menuju Transisi Energi: Dirut PLN Tegaskan Nuklir sebagai Solusi Tak Terelakkan
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo

Listrik Indonesia | Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan pentingnya pemanfaatan energi nuklir dalam upaya mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam Mandiri Investment Forum (MIF) yang digelar di Jakarta pada 11 Februari 2025.

Darmawan menjelaskan bahwa meskipun potensi energi panas bumi dapat dimanfaatkan secara maksimal, sumber daya ini diperkirakan akan habis pada 2035. Sementara itu, EBT lainnya seperti energi hidro tidak mampu memenuhi kebutuhan tanpa dukungan gas sebagai penyeimbang. Namun, penggunaan gas untuk pembangkit listrik juga menghadapi dilema karena gas, khususnya LNG, sangat dibutuhkan untuk mendorong hilirisasi industri.

“Jika seluruh kargo LNG digunakan untuk pembangkit listrik, sektor hilir akan kekurangan pasokan. Ini sebabnya kita tidak punya pilihan lain selain beralih ke nuklir,” ungkap Darmawan.

Tantangan Persepsi Nuklir di Masyarakat

Meski solusi nuklir terlihat menjanjikan, Darmawan mengakui bahwa masyarakat masih memiliki pandangan negatif terhadap teknologi ini. Menurutnya, pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menghadapi tantangan besar dalam hal perizinan, penerimaan sosial, dan aspek politik.

“Ketika kita berbicara tentang nuklir, itu bukan hanya soal teknologi, tetapi juga masalah sosial dan politik yang kompleks,” katanya. Oleh karena itu, diperlukan upaya besar dari pemerintah untuk mengubah pola pikir masyarakat. Darmawan juga menyoroti bahwa teknologi nuklir saat ini sudah jauh lebih aman dan tahan terhadap berbagai gangguan, termasuk gempa bumi.

Sebagai contoh, ia merujuk pada pembangkit nuklir di Fukushima, Jepang. Meskipun terjadi kehancuran akibat tsunami, Darmawan menekankan bahwa kerusakan tersebut terjadi bukan karena reaktor nuklir itu sendiri, melainkan akibat kerusakan sistem pendingin setelah genset tenggelam.

Rencana Strategis Pembangunan PLTN

Rencana pembangunan PLTN telah dimasukkan ke dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN untuk periode 2025-2030. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menyampaikan dalam rapat bersama DPR RI pada 23 Januari 2025 bahwa pembangunan PLTN direncanakan dimulai pada 2029. PLTN tersebut diharapkan dapat beroperasi dan terhubung ke jaringan listrik nasional pada 2032.

Proyek ini mencakup pengembangan PLTN dengan teknologi Small Medium Reactor (SMR) berkapasitas 250 megawatt, yang akan difokuskan untuk wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi energi yang berkelanjutan dan membantu mewujudkan target transisi energi nasional.(KDR)

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLTN

Index

Berita Lainnya

Index