Listrik Indonesia | Pemerintah Indonesia tengah merencanakan langkah strategis untuk meningkatkan pemanfaatan bioetanol sebagai bagian dari upaya transisi energi bersih. Target utama adalah penggunaan bensin dengan campuran bioetanol kadar 10 persen dalam lima tahun ke depan, sesuai roadmap yang disusun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Langkah Strategis Pengembangan Bioetanol
Menurut Edi Wibowo, Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian ESDM, pengembangan bioetanol di sektor transportasi memiliki peran penting dalam mendukung target netral karbon. Hingga saat ini, Indonesia memiliki 13 produsen bioetanol dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 361 ribu kiloliter per tahun, termasuk 63 ribu kiloliter per tahun untuk Fuel Grade Ethanol (FGE).
“Dari 2025 hingga 2030, kita akan menambahkan dua pabrik baru pada tahun 2026 dan memaksimalkan kapasitas yang sudah ada. Diharapkan pada 2026 pencampuran bioetanol mencapai 5 persen, lalu meningkat menjadi 10 persen di tahun 2029,” jelas Edi saat berbicara dalam acara "Carbon Neutrality (CN) Mobility Event" di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Pada 2030, pemerintah menargetkan peningkatan signifikan dalam pemanfaatan bioetanol untuk campuran bahan bakar gasoline. “Diharapkan pada 2030, kita dapat menyalurkan bioetanol hingga 1,2 juta kiloliter untuk kebutuhan pencampuran dengan gasoline,” tambah Edi.
Pengembangan bioetanol di Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk mempercepat transisi menuju energi bersih. Dengan roadmap yang jelas, diharapkan pemanfaatan bioetanol tidak hanya mampu mengurangi emisi karbon, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional melalui diversifikasi sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Langkah pemerintah ini menjadi sinyal positif bagi industri bioenergi dan diharapkan dapat membuka peluang investasi di sektor energi terbarukan. Dengan dukungan semua pihak, target penggunaan bioetanol dalam sektor transportasi di Indonesia pada 2030 diyakini dapat tercapai.
