Current Date: Kamis, 25 September 2025

Harga Gas Tinggi Hambat Daya Saing Industri Otomotif

Harga Gas Tinggi Hambat Daya Saing Industri Otomotif
Pipa gas. (Dok: @pertaminagas)

Listrik Indonesia | Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan serta pengembangan industri otomotif nasional. Ia menilai, PT Suzuki Indomobil Motor telah memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia selama lebih dari lima dekade, baik dalam pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.

“Kami berkunjung ke PT Suzuki Indomobil Motor yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi perekonomian Indonesia selama lebih dari 50 tahun. Peran Suzuki terlihat jelas melalui dukungannya terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Kontribusi ini perlu terus dipertahankan, dan kami berharap Suzuki dapat terus berkembang di Indonesia,” ujar Bambang Haryo usai kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI di Plant PT Suzuki Indomobil Motor, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (22/08/2025).

Menurut BHS, agar industri otomotif Indonesia dapat bersaing dengan negara lain, pemerintah perlu memastikan ketersediaan energi yang terjangkau. Ia menyoroti harga gas yang saat ini mencapai sekitar 16 USD, yang dinilai menjadi kendala dalam efisiensi produksi.

“Masalah utamanya adalah energi, khususnya energi gas yang dibutuhkan untuk industri seharusnya murah. Sekarang ini gas kita cukup mahal, sekitar 16 USD. Saya yakin pemerintah sekarang, melalui kabinet merah putih akan melakukan penyesuaian agar industri otomotif tetap kompetitif dan mampu bersaing,” jelasnya.

Selain persoalan energi, BHS juga menyinggung kebijakan pemerintah mengenai penggunaan biodiesel dan bioenergi. Ia berharap produsen otomotif dapat menyesuaikan teknologi agar penerapan kebijakan tersebut tidak menimbulkan kendala, khususnya bagi kendaraan diesel berstandar Euro 4 dan Euro 5.

Sebagai catatan, kendaraan diesel dengan standar Euro 4 dan Euro 5 menggunakan sistem injeksi berteknologi tinggi yang sensitif terhadap kualitas bahan bakar. Kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) pada biodiesel, terutama dalam campuran tinggi seperti B35, kerap menimbulkan persoalan seperti penyumbatan filter, endapan, hingga gangguan pada injektor. Kondisi ini membuat sejumlah konsumen menghadapi kesulitan saat menggunakan bahan bakar dengan kadar biodiesel tinggi apabila produsen kendaraan belum menyesuaikan teknologinya.

“Langkah pemerintah untuk biodiesel itu cukup baik. Dan tadi saya sampaikan, apakah Suzuki sudah mengantisipasi? Karena beberapa konsumen diesel merasa kesulitan, terutama yang Euro 4 dan Euro 5. Mereka belum disesuaikan sehingga sering terjadi kendala. Ini kita harapkan tidak ada kendala lagi,” tutup BHS.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Gas

Index

Berita Lainnya

Index