Current Date: Selasa, 25 November 2025

Bertemu Bahlil, Ini Tuntutan Masyarakat Raja Ampat

Bertemu Bahlil, Ini Tuntutan Masyarakat Raja Ampat
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di Raja Ampat. (Dok: KESDM)

Listrik Indonesia | Dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bertemu langsung dengan masyarakat setempat. Pertemuan tersebut dimanfaatkan warga untuk menyampaikan pandangan dan harapan mereka terkait aktivitas pertambangan nikel oleh PT Gag Nikel di wilayah tersebut.

Sebagian besar warga Pulau Gag yang ditemui menyampaikan bahwa aktivitas tambang yang berjalan saat ini memberikan dampak positif, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai nelayan. Salah satu warga, Fathah Abanovo (33 tahun), menuturkan bahwa hasil tangkapan ikan masih stabil dan kualitas lingkungan tetap baik.

"Aktivitas penangkapan ikan berjalan seperti biasa, air tetap jernih, kualitas air juga bagus," ujar Fathah. Ia juga menyampaikan bahwa perusahaan telah membantu menyediakan BBM dan alat pancing bagi para nelayan.

Hal serupa disampaikan Lukman Harun (34 tahun), warga Pelugak yang juga berprofesi sebagai nelayan. Ia membantah kabar yang menyebutkan aktivitas tambang merusak lingkungan laut sekitar.

"Air tidak berubah sejak puluhan tahun lalu hingga kini, biasa saja, sejak adanya tambang, ikan-ikan karang sebagai tangkapan tidak berubah juga kalau dimakan sendiri, aman," tutur Lukman.

Dalam pertemuan tersebut, masyarakat secara terbuka menyampaikan harapan agar aktivitas pertambangan tetap dilanjutkan. Harapan itu disampaikan langsung kepada Menteri Bahlil, yang datang bersama Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam.

Bahlil menyampaikan bahwa kunjungannya dilakukan untuk merespons berbagai informasi yang beredar di media sosial mengenai dampak pertambangan terhadap kawasan wisata Raja Ampat. Ia menyatakan bahwa pemerintah terbuka terhadap masukan dan akan melakukan verifikasi di lapangan untuk memperoleh gambaran yang lebih objektif.

"Saya menyempatkan diri bersama Gubernur dan Bupati Raja Ampat melakukan kunjungan ke Pulau Gag, Raja Ampat, naik heli dalam rangka merespon apa yang menjadi perkembangan pemberitaan di media sosial. Kami menghargai semuanya, pemberitaan itu kami menghargai dan bentuk penghargaan itu kita terus cek, supaya lebih objektif dengan kondisi yang ada," ujar Bahlil saat temu media di Sorong.

Gubernur Elisa Kambu menambahkan bahwa kondisi pertambangan yang mereka lihat secara langsung tidak sesuai dengan narasi yang beredar. Ia menegaskan bahwa video yang menjadi sorotan publik kemungkinan besar bukan berasal dari Pulau Gag.

"Kita pastikan mungkin video itu bukan dari Gag, bukan dari Piaynemo, mungkin dari tempat lain. Mereka ambil dari mana kita juga tidak tahu, tapi yang pasti bukan dari penambangan di Pulau Gag," tegas Elisa.

Ia juga menekankan bahwa masyarakat di sekitar lokasi tambang secara terbuka mendukung kelanjutan kegiatan pertambangan karena merasa memperoleh manfaat secara sosial dan ekonomi.

"Ketika kami sampai di sana, masyarakat lokal, semua yang ada di situ, kecil, besar, perempuan, tua, muda, mereka menangis, minta Pak Menteri ini tidak boleh ditutup, ini harus dilanjutkan. Dan kalau kami pemerintah harus mengikuti kemauan masyarakat, dan kita itu hadir untuk kesejahteraan masyarakat, kenapa kita harus membuat rakyat susah," ungkap Elisa.

Senada, Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam menyampaikan bahwa kondisi lapangan yang ia lihat berbeda dengan yang banyak dibicarakan di media sosial. Ia menyatakan bahwa masyarakat setempat tidak menginginkan kegiatan tambang dihentikan.

"Mereka tidak mau tutup tambang, karena itu untuk menopang kehidupan mereka di sana. Mereka menginginkan itu, karena itu kami berharap kebetulan ada Pak Menteri di sini untuk membuka tambang itu," ujar Orideko.

Namun demikian, Orideko juga menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat ke depan, khususnya dalam hal pengelolaan dampak lingkungan.

"Mari sama-sama kita jaga Raja Ampat, kita kasih promosi yang baik jangan sampai Raja Ampat ini jadi negatif, wisatawan jadi berkurang. Kita harus jaga kawasan wisata kita agar ke depan tidak dicemari," jelasnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Pertambangan

Index

Berita Lainnya

Index