Dari Lumut Balai hingga Hululais, Deretan Proyek PGE Siap Sukseskan RUPTL 2024–2035

Dari Lumut Balai hingga Hululais, Deretan Proyek PGE Siap Sukseskan RUPTL 2024–2035
PGE Area Lumut Balai.

Listrik Indonesia | PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah dalam percepatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebagai bagian dari upaya transformasi bauran energi nasional.

Dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034, pemerintah menetapkan target penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW). Dari jumlah tersebut, 42,6 GW ditujukan untuk pembangkit berbasis EBT, termasuk di dalamnya 5,2 GW dari panas bumi. Selain itu, kapasitas sistem penyimpanan energi direncanakan bertambah 10,3 GW.

PGE menilai bahwa kebijakan ini sejalan dengan arah pengembangan perusahaan, khususnya dalam mempercepat proses transisi energi di Indonesia. Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menyampaikan bahwa peran energi terbarukan menjadi semakin penting dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional.

“PGE siap berkontribusi aktif menyediakan energi lokal yang andal, menggerakkan ekonomi daerah, dan mendukung target transisi energi melalui pengembangan proyek-proyek strategis,” ujar Julfi.

Beberapa proyek strategis tengah dikembangkan oleh PGE sebagai bagian dari kontribusinya terhadap RUPTL. Di antaranya adalah proyek Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 MW yang ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini. Selain itu, proyek Hululais Unit 1 dan 2 dengan total kapasitas 110 MW, serta sejumlah proyek co-generation dengan kapasitas gabungan mencapai 230 MW, juga tengah dalam proses pengembangan.

Di sisi lain, PGE juga mempersiapkan sejumlah kegiatan eksplorasi panas bumi di wilayah Seulawah, Kotamobagu, dan Gunung Tiga. Melalui pengalaman operasional yang telah berjalan lebih dari empat puluh tahun, perusahaan menargetkan peningkatan kapasitas terpasang dari 672 MW saat ini menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, serta mencapai 1,7 GW pada tahun 2034. Selain itu, potensi cadangan tambahan sebesar 3 GW telah diidentifikasi dari 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola PGE.

Kinerja keuangan PGE pada kuartal I-2025 menunjukkan perkembangan yang stabil. Perusahaan mencatat pendapatan sebesar US$101,51 juta, yang turut memperkuat posisinya dalam mendukung kebijakan energi nasional dan pengembangan ekosistem energi panas bumi yang berkelanjutan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Pertamina

Index

Berita Lainnya

Index