Listrik Indonesia | Pemerintah telah menetapkan target operasional Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama pada 2032 dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
Dihimpun dari Majalah Listrik Indonesia Edisi 105, Direktur Operasional PT Thorcon Power Indonesia, Dhita Ashari mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut arah kebijakan ini. Oleh karena itu, PT Thorcon Indonesia mengajukan Pulau Kelasa sebagai lokasi yang potensial untuk pembangunan PLTN pertama di Tanah Air.
Pemilihan Pulau Kelasa dilakukan berdasarkan evaluasi teknis, sosial, dan lingkungan yang komprehensif. Lokasi ini dinilai memenuhi sejumlah aspek penting terkait keselamatan dan kelayakan operasional jangka panjang. Thorcon juga mengedepankan pendekatan teknologi yang berbeda, yakni melalui penerapan reaktor Generasi IV berbasis garam cair.
Teknologi reaktor generasi terbaru ini dirancang untuk menawarkan tingkat efisiensi dan keselamatan yang lebih baik dibandingkan reaktor generasi sebelumnya. Salah satu inovasi yang ditawarkan adalah struktur modular yang dirancang untuk ditempatkan di dasar laut. Dengan desain ini, sistem reaktor akan mendapatkan stabilitas tambahan dan memiliki tingkat risiko yang lebih rendah terhadap dampak bencana alam.
Selain aspek teknis, Thorcon juga menekankan pentingnya aspek pengembangan sumber daya manusia dalam negeri. Perusahaan ini menyampaikan komitmen untuk melakukan transfer ilmu dan teknologi nuklir ke Indonesia, termasuk melalui kerja sama dengan perguruan tinggi dalam negeri seperti Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Kami ingin para lulusan teknik nuklir Indonesia yang bekerja di luar negeri, bisa kembali dan membangun negeri ini,” kata Dhita, perwakilan dari Thorcon Indonesia.
Proyek PLTN ini tidak hanya ditujukan untuk mendukung penyediaan energi nasional, tetapi juga sebagai bagian dari upaya diversifikasi sumber energi dan pengurangan emisi karbon. Dalam jangka panjang, inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian energi dan teknologi Indonesia, membuka lapangan kerja baru, serta memperluas basis industri energi bersih nasional.
“PLTN ini adalah langkah besar bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan energi, dan lebih penting lagi, ini tentang membangun masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Dhita.
