IETD 2025: Transisi Energi Kunci Capai Pertumbuhan Ekonomi 8% dan Indonesia Emas 2045

IETD 2025: Transisi Energi Kunci Capai Pertumbuhan Ekonomi 8% dan Indonesia Emas 2045
IETD 2025 menegaskan transisi energi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru. Mari Elka Pangestu dan Fabby Tumiwa dorong kebijakan hijau berkelanjutan.

Listrik Indonesia | Upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dan visi Indonesia Emas 2045 dinilai dapat diwujudkan melalui percepatan transisi energi. Langkah ini tak hanya memenuhi komitmen Indonesia terhadap Persetujuan Paris untuk menahan kenaikan suhu global di bawah 2°C, tetapi juga membuka peluang investasi hijau dan penciptaan ekonomi baru.

Hal tersebut mengemuka dalam pembukaan Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2025, yang diselenggarakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Indonesia Clean Energy Forum (ICEF), didukung oleh Kedutaan Besar Inggris di Jakarta melalui proyek Green Energy Transition Indonesia (GETI).

Komitmen Politik Jadi Penentu Keberhasilan Transisi Energi

Ketua Indonesia Clean Energy Forum (ICEF), Prof. Mari Elka Pangestu, menegaskan bahwa transisi energi bukan hanya soal mengganti sumber energi, tetapi mengubah paradigma pembangunan menuju pertumbuhan ekonomi hijau, tangguh, dan berkeadilan.

“Agar transisi energi berjalan efektif, dibutuhkan komitmen politik dan konsistensi kebijakan di tingkat pusat maupun daerah. Diperlukan pula country platform for energy transition untuk menyatukan pendanaan dan dukungan internasional,” jelas Prof. Mari.

Ia juga menyoroti pentingnya reformasi subsidi energi agar tercipta insentif bagi pengembangan energi bersih, serta memperkuat regulasi karbon melalui perdagangan emisi dan pajak karbon. Menurutnya, revisi Perpres No. 98/2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon akan menjadi arah baru pasar karbon nasional.

Dukungan Internasional untuk Energi Bersih Indonesia

Matthew Downing, Chargé d’Affaires Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, menyampaikan dukungan penuh terhadap ambisi energi bersih Indonesia.

“Kami menyambut baik ambisi besar Presiden Prabowo untuk mencapai 100% energi terbarukan dalam satu dekade. Inggris bangga mendukung Indonesia dalam transisi menuju masa depan rendah karbon,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kerja sama iklim dan energi menjadi pilar penting dalam Kemitraan Strategis Baru Inggris–Indonesia, yang akan segera ditandatangani.

Kepemimpinan dan Ketahanan Nasional di Tengah Tantangan Global

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut menekankan pentingnya kepemimpinan yang berani dan visioner dalam menjaga arah kebijakan transisi energi.

“Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, ketahanan nasional terhadap fluktuasi harga energi, perubahan rantai pasok, dan konflik global sangat menentukan keberhasilan transisi energi,” ujarnya.

Fabby Tumiwa: Transisi Energi Jadi Mesin Ekonomi Baru

CEO Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menegaskan bahwa pemerintah perlu mempercepat pengembangan energi terbarukan yang selama satu dekade terakhir tumbuh lambat akibat minimnya minat investor.

Ia menilai reformasi kebijakan dan regulasi investasi energi sangat penting agar tercipta iklim bisnis yang kondusif.

“Transisi energi adalah mesin pertumbuhan ekonomi baru. Dampaknya dapat dirasakan melalui lima pilar utama,” ujar Fabby.

Kelima pilar tersebut meliputi:

  • Investasi infrastruktur hijau senilai triliunan rupiah untuk pengembangan energi surya, angin, biomassa, dan panas bumi.
  • Pembangunan industri manufaktur yang memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
  • Penciptaan lapangan kerja hijau bagi jutaan tenaga kerja di sektor energi bersih.
  • Peningkatan produktivitas dan kesehatan masyarakat melalui berkurangnya polusi udara.
  • Ketahanan energi nasional berkat berkurangnya ketergantungan pada bahan bakar fosil dan fluktuasi harga global.

 

Fabby juga menyoroti pentingnya pensiun dini PLTU batubara, keterlibatan swasta dan masyarakat dalam penyediaan energi terbarukan, serta penguatan RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBET) sebagai kerangka hukum yang jelas.

IETD 2025: Wujud Komitmen Menuju Ekonomi Hijau

Forum Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2025 menjadi ajang ke-8 sejak pertama kali digelar pada 2018.

Tahun ini, kegiatan berlangsung pada 6–8 Oktober 2025 dengan tema “Mewujudkan Transisi Energi yang Berdampak”, yang menyoroti komitmen politik, potensi domestik, dan strategi pertumbuhan ekonomi rendah karbon.

Melalui forum ini, Indonesia diharapkan mampu memperkuat kerja sama lintas sektor dan internasional dalam mewujudkan transisi energi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan—serta menjadikannya mesin utama pertumbuhan ekonomi masa depan. (*) 

 

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#IESR

Index

Berita Lainnya

Index