Listrik Indonesia | Pandu P. Sjahrir, Wakil Direktur PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), mengonfirmasi kabar mengenai keterlibatannya dalam Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Saat ditemui di acara Indonesia Business Council yang digelar di Hotel Raffles Jakarta, Senin (13/01/2025), Pandu menanggapi dengan santai, "Ya kita tunggu tanggal mainnya lah. Tunggu Pak Presiden lah. Saya ngikut beliau aja."
Meski kabar ini telah beredar luas, hingga kini belum ada pengumuman resmi mengenai waktu peluncuran BPI Danantara. Sebelumnya, BPI Danantara direncanakan untuk diluncurkan pada 8 November 2024, namun hingga kini publik masih menunggu kepastian terkait peresmian tersebut.
Tertundanya peluncuran BPI Danantara diduga terkait dengan penyelesaian revisi peraturan pemerintah serta peraturan presiden (Perpres) yang mengatur pembentukannya.
BPI Danantara akan menjadi bagian penting dari superholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang mengonsolidasikan sejumlah perusahaan besar, antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan holding BUMN pertambangan MIND ID.
Jika konsolidasi berjalan sesuai rencana, BPI Danantara diproyeksikan mengelola AUM (Asset Under Management) sebesar US$600 miliar, dengan target kenaikan menjadi US$982 miliar dalam beberapa tahun mendatang. (KDR)
